May 29, 2014

Afghans Girls

Saya dan Mas baru saja selesai bercakap-cakap dengan seorang teman yang datang dari Semarang, Hanum namanya. Hanum datang bersama dua orang gadis jelita asal Afghanistan yang saya lupa tanyakan namanya, fatal sekali. Begitu mendengar kata Afghanistan, ting tong, otak saya otomatis memikirkan kata 'perang'. Saya menahan diri untuk tidak langsung menanyakan tentang perang di Afghanistan. Setelah berjabat tangan dan cium pipi dengan Hanum seperti biasanya, saya lalu berjabat tangan dengan dua gadis itu. "Kalo sama mereka cium pipinya tiga kali, lho," kata Hanum. Mereka mengiyakan, di Afghanistan memang begitu adatnya. Lucu juga. :)

Selanjutnya, karena saya malas merangkai esai, berikut ini saya tulis rangkuman versi super singkat saja tentang percakapan kami (maafkan ya, hehe).

(Saya dan Hanum)
Hanum, ini siapa? Temen adekku, kuliah di UNWAHAS.
UNHAS? Universitas Hasanuddin ya, Makassar kan? Bukan, UNWAHAS, Universitas Wahid Hasyim di Semarang. Belum pernah denger kan? Haha.

(Saya dan Afghans Girls)
Kuliahnya jurusan apa? Akuntansi. Tapi sekarang masih belajar Bahasa Indonesia, sudah enam bulan. Setelah tiga bulan lagi, baru mulai kuliah.

Lebih enak di Jogja atau Semarang? Jogja! Di Semarang panas sekali.
Kalau di sana bagaimana? Di Afghanistan ada empat musim. Kalau orang Indonesia merasakan musim dingin di sana pasti akan sangat kedinginan. Di sini saja orang Indonesia pakai sweater.

Di Afghanistan pernah lihat ini (Vespa Special tahun 1979)? Tidak, tidak ada yang seperti ini. Kalau yang seperti ini (motor bebek) ada, tapi perempuan di Afghanistan tidak boleh naik sepeda dan sepeda motor. Kalau naik mobil boleh.

Penduduk di Afghanistan semuanya muslim atau bagaimana? Ya! 99% penduduk Afghanistan muslim, 1% lainnya Sikh.
Bagaimana dengan pakaiannya? Apakah pakai semacam abaya? Tidak, pakaiannya biasa saja, seperti ini (mereka memakai kemeja dan celana jeans). Jilbabnya seperti ini (jilbab disampirkan di kepala). Kalau sholat juga seperti ini, tapi jilbab dipakai rapi bukan hanya disampirkan. Di Indonesia saya lihat teman-teman pakai mukena (lalu dia beli mukena), saya suka pakai mukena, lebih nyaman.

Di Afghanistan perangnya bagaimana (akhirnya saya ucapkan juga pertanyaan ini)? Oh, pasti selalu menanyakan perang. Haha. Iya, ada perang sedikit. Tapi sedikit.
Tembak-tembakan begitu? Iya.

May 08, 2014

A Wonder Rider

Last night when Mas Inan and I stopped by the traffic light, we saw a vespa beside our motorcycle (later I found that there are two more behind us). As always, Mas just could not ignore any vespa. Mas was having a little chit chat with the rider and I was really surprised when the rider turn the helmet glass up. Wow, an old lady! I thought she is around 50. She said that she's on her way back to Bandung after touring to Bali and she would stay at a hotel for that night. Oh ma'am, you're just amazing. Have a safe trip home. :))