November 25, 2014

Kota Parepare Hebat!!!

Pagi ini saya menyaksikan sebuah program televisi menarik berjudul "Indonesia Membangun" di TVRI. Episode kali ini membahas tentang Kota Parepare di Provinsi Sulawesi Selatan yang sedang mengembangkan layanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakatnya.

Di bidang pendidikan, saya suka sekali ide ini, sekolah bekerja sama dengan pengendara angkutan kota untuk layanan antar dan jemput siswa. Narasumber menyebutkan bahwa layanan ini diutamakan bagi siswa yang kurang mampu. Wah alangkah kerennya jika layanan ini dapat disediakan bagi seluruh siswa dengan pengecualian hanya bagi siswa yang bersedia berjalan kaki atau bersepeda ke dan dari sekolah. Siswa yang orang tuanya tergolong mampu mungkin dapat dibebankan sejumlah iuran sesuai kebijakan sekolah. Saya sering merinding ngeri melihat siswa-siswa sekolah bertaburan di jalan pada jam masuk dan keluar sekolah. Sepertinya angkutan massal akan lebih aman bagi mereka. Orang tua pun tak perlu wara-wiri dengan kendaraan masing-masing untuk mengantar dan menjemput putra-putri mereka.

Saya pernah membaca sebuah tulisan yang menceritakan tentang sistem sekolah di Australia (seingat saya sih Australia). Penulis menyebutkan bahwa kualitas sekolah di Australia relatif sama, jadi tidak ada kesenjangan antara sekolah unggulan dan favorit dengan sekolah biasa dan pinggiran seperti halnya di sebagian besar wilayah di Indonesia. Sekolah mungkin berbeda dalam kekhususannya, seperti sekolah keagamaan tertentu misalnya. Dengan kondisi sekolah seperti itu, Australia menetapkan sistem rayon untuk sekolahnya, dan dengan itu layanan angkutan massal bagi siswa dapat dilaksanakan dengan baik. Tentu saja, karena siswa suatu sekolah adalah penduduk di sekitar sekolah tersebut.

Kembali ke Kota Parepare, di bidang kesehatan, Kota Parepare memiliki layanan call center kesehatan 24 jam di nomor 112. Wah saya cuma tahu call center 911 karena sering disebutkan di film-film, hehe. Super salut untuk Kota Parepare. Pada awal masa beroperasinya layanan call center ini, ada beberapa panggilan iseng yang masuk. Masyarakat mungkin penasaran ya, atau baru setengah percaya pada layanan call center ini. Tapi secara umum, saya artikan panggilan iseng itu sebagai sebuah bentuk perhatian masyarakat untuk kotanya.

Otonomi daerah memang memicu inisiasi layanan kreatif di sebagian daerah, namun di sebagian daerah lain, otonomi daerah dijadikan topeng bagi pengadaan program-program fiktif oleh oknum pejabat yang nakal dan tidak tahu diri. Mari kita doakan pemerintahan saat ini dan yang akan datang, semoga berjalan lurus sesuai ketentuan yang ada. Aamiin.

No comments:

Post a Comment