August 06, 2015

Pengalaman Belanja Buku di Toko Palasari Online (palasarionline.com)

Ceritanya saya ingin beli buku referensi untuk mata kuliah Manajemen Keuangan. Di TB. Gramedia, buku tersebut dijual dengan harga Rp. 93.000. Berdasarkan pengalaman saya berbelanja buku secara online sebelumnya, harga yang dicantumkan di toko buku online biasanya 10% lebih murah dan selalu didiskon. Tapi konsekuensi belanja secara online, belanja buku atau apapun, adalah kita perlu membayar biaya ongkos kirim. Ya iyalah ya, masa mau murahnya aja, hehe.

Sebelumnya saya pernah belanja dua buku di sebuah toko buku online, harga yang dicantumkan kurang lebih 10% lebih murah dan didiskon 15%. Dua buku yang saya beli beratnya bahkan tidak sampai 0,5 kg (jadi bisa lebih hemat kalau saya beli empat buku sekaligus), ongkos kirimnya ke tempat tinggal saya di Kota Bengkulu adalah Rp. 19.000. Setelah saya hitung-hitung, diskon 15% untuk kedua buku tersebut adalah Rp. 20.700, jadinya seperti tidak bayar ongkos kirim, hehe.

Nah berdasarkan pengalaman tersebut, saya memutuskan untuk membeli buku referensi yang saya sebutkan di atas di toko buku online. Karena saya sedang tidak ingin beli buku lain selain buku referensi tersebut (alias sedang bokek), saya harus cari teman yang juga ingin beli buku tersebut agar ongkos kirimnya ringan. Singkat cerita, saya mendapatkan dua orang teman. Selanjutnya saya harus memutuskan akan berbelanja di toko online yang mana.

Saya menemukan beberapa toko buku online yang menyediakan buku tersebut, yaitu:
1. toko buku online milik penerbit buku referensi tersebut, inisialnya adalah MM, Rp. 85.000,
2. bukabuku.com, Rp. 85.000, diskon 20%,
3. belbuk.com, Rp. 85.000, diskon 10%,
4. palasarionline.com, Rp. 85.000, diskon 25%.
 
Anda pasti tahu toko buku online yang mana yang saya pilih, haha, yaitu yang paling murah, lagipula sudah saya tulis di judul post ini. Tapi tidak semudah itu memutuskannya, saya harus mencari tahu review tentang toko buku online tersebut. Beberapa review yang saya baca tidak ada yang ditulis di tahun 2015 dan tidak ada yang membuat saya yakin. Akhirnya berbekal nekat dan prasangka baik, saya memesan buku di toko buku online yang saya pilih pada tanggal 2 Agustus 2015. Tak lama kemudian, sebuah email masuk di inbox saya, memberitahukan bahwa pesanan akan diproses dan meminta untuk menunggu invoice dikirimkan. Namun ternyata invoice-nya tak kunjung datang, bahkan hingga hari ini.

Saya pun membuat order lagi keesokan harinya, berikut keterangannya:
1. 3 Agustus 2015 sekitar pukul 9 malam, saya membuat order baru,
2. 4 Agustus 2015 pukul 10.05, invoice masuk di email saya,
3. 4 Agustus 2015 sekitar pukul 3 sore, saya membayar dan mengkonfirmasikannya,
4. 4 Agustus 2015 pukul 23.54, saya menerima sms berisi nomor resi pengiriman pesanan saya (pesanan dikirim via JNE dengan ongkos kirim Rp. 21.000),
5. 6 Agustus 2015 sekitar pukul 9 pagi, buku pesanan saya sudah tiba di depan pintu rumah.
 
Wow, salut untuk palasarionline.com, karena sistemnya belum sepenuhnya computerized tapi tetap cepat dan salut juga untuk JNE, as always. Oya ada sedikit kekurangan yang saya temukan, buku yang saya terima tidak dalam keadaan terbungkus plastik seperti di TB. Gramedia dan ada sedikit bagian yang kotor. Semoga palasarionline.com memperbaiki kekurangan tersebut secepatnya. Overall, one customer is happy! :-D

June 23, 2015

Kisah Bulu Cloudy

Awalnya, Cloudy dibelikan makanan yang sama dengan makanan yang biasa dimakannya ketika dipelihara di rumah om yang memberikan Cloudy pada kami. "Makanan yang sebungkusnya Rp. 30.000 itu," kata si om. Cloudy awalnya agak malas makan dan selama beberapa hari harus diberi wet food Whisk*s untuk menambah nafsu makannya. Oh iya, Cloudy sempat mencret juga, entah kenapa.


Ada masalah penting mengenai keberadaan Cloudy di rumah, yaitu bulunya yang rontok banget lalu tiba-tiba sudah nempel di mana-mana. Gawat, Cloudy terancam dikembalikan ke si om. Saya gugling sana-sini, katanya mungkin karena faktor makanan yang kurang cocok. Sarah, adik saya, minta saran ke seorang pemilik pet shop dan disarankan beli 1st Ch*ice yang Healthy Skin and Coat, harganya Rp. 55.000 untuk repack ukuran 0,5 kg. Wow ya harganya, dibandingkan dengan makanan yang Rp. 30.000 sebungkus (1 kg). Saya sempat beli 1 kg lagi seharga Rp. 110.000, tapi bulu Cloudy saja masih rontok, sepertinya kurang cocok untuk Cloudy.

Gugling-gugling lagi dan akhirnya memutuskan untuk coba beli R*yal Canin yang Hair and Skin, saya beli repack 400 gram seharga Rp. 65.000, lebih wowww harganya. Awalnya dicampur dulu dengan makanan sebelumnya yaitu 1st Ch*ice dengan perbandingan sebagai berikut:
a. 2 hari pertama: 75% makanan lama dan 25% makanan baru,
b. 2 hari kedua: 50% makanan lama dan 50% makanan baru,
c. 2 hari ketiga: 25% makanan lama dan 75% makanan baru,
d. selanjutnya full makanan baru.

Seingat saya, hasilnya langsung terlihat ketika Cloudy hampir menghabiskan 400 gram makanan barunya, bulunya tidak serontok sebelumnya, rontoknya jauh lebih sedikit dan saya pikir normal saja seperti normalnya rambut kita yang juga rontok. Oke, beli lagi makanan barunya, saya beli yang 400 gram lagi karena pilihannya hanya repack 400 gram atau kemasan 2 kg. Setelah 400 gram kedua ini hampir habis, saya yakin untuk beli lagi dan akhirnya beli kemasan 2 kg seharga Rp. 255.000. Di kemasannya tertulis untuk kira-kira 40 hari untuk kucing dengan berat badan 4 kg. Saya nggak tahu berapa berat badan Cloudy, tapi mungkin hanya 3 kg. Bisa untuk 50 hari kali yaa. ;-)

Resep: Puding Alpukat Lapis Coklat

Marhaban Ya Ramadhan, bulan di mana resep-resep makanan takjil buka puasa bertebaran di dunia maya, hehe. Saya ingin berbagi resep takjil kemarin, bahannya dari apa yang sedang ada di dapur saja.

Bahan:
2 bungkus agar-agar (saya pakai merk Swall*w)
8 gelas air matang
gula pasir (sesuai selera manis masing-masing)
susu kental manis putih (sesuai selera manis masing-masing)
2 biji alpukat
45 gram coklat bubuk

Cara membuat:
1. Masak 2 bungkus agar-agar dengan 6 gelas air matang dan gula pasir sampai mendidih.
2. Puding alpukat: blender alpukat dengan 1 gelas air matang dan susu kental manis sampai halus.
3. Puding coklat: campurkan coklat bubuk dengan 1 gelas air matang panas agar tidak menggumpal.
4. Bagi agar-agar yang sudah mendidih menjadi 2 bagian dan campurkan masing-masing dengan alpukat dan coklat.
5. Tuang agar-agar ke dalam wadah dan buat lapisannya sesuai selera. Saya meletakkan wadah agar-agar ke dalam wadah lain berisi air dingin agar cepat mengeras. Selanjutnya saya menuangkan lapisan berikutnya dengan sendok makan agar tidak merusak lapisan di bawahnya.

May 11, 2015

Cloudy The Cat - Episode Vaksin

Sekitar jam 4 pagi, Cloudy mengeong di tangga kamar. Aku bangun dan mendatangi Cloudy, ku angkat badannya tapi kok Cloudy nggak berontak sama sekali. Badannya lemaaas sekali, aku langsung menggendong Cloudy ke kamarnya (kamar tempat aku menyimpan barang-barang Cloudy termasuk makanannya). Setelah disodori makanan, Cloudy langsung makan dengan lahap. Saat itu aku baru teringat, kemarin Cloudy hanya makan sedikit, entah kenapa dia malas makan kemarin.

Selesai makan, Cloudy langsung kelihatan segar dan bertenaga, alhamdulillah. Tapiii karena kondisinya tadi sangat menyedihkan, akhirnya aku dan adikku memutuskan untuk membawa Cloudy ke klinik hewan hari itu. Kami ingin memeriksakan Cloudy dan kalau Cloudy sehat, sekalian meminta dokter hewan untuk memberikan vaksin.

Setelah diperiksa oleh drh. Jananta, beliau bilang Cloudy sehat dan bisa divaksin. Oke dokter, langsung divaksin aja. Cloudy diberi vaksin Tetracat seharga Rp. 200.000. Cloudy dapat hadiah Nutri-plus Gel gratis lhooo hehe. Semoga Cloudy selalu sehat, so there's no need to visit the vet until next vaccine schedule, one year later.

November 25, 2014

Kota Parepare Hebat!!!

Pagi ini saya menyaksikan sebuah program televisi menarik berjudul "Indonesia Membangun" di TVRI. Episode kali ini membahas tentang Kota Parepare di Provinsi Sulawesi Selatan yang sedang mengembangkan layanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakatnya.

Di bidang pendidikan, saya suka sekali ide ini, sekolah bekerja sama dengan pengendara angkutan kota untuk layanan antar dan jemput siswa. Narasumber menyebutkan bahwa layanan ini diutamakan bagi siswa yang kurang mampu. Wah alangkah kerennya jika layanan ini dapat disediakan bagi seluruh siswa dengan pengecualian hanya bagi siswa yang bersedia berjalan kaki atau bersepeda ke dan dari sekolah. Siswa yang orang tuanya tergolong mampu mungkin dapat dibebankan sejumlah iuran sesuai kebijakan sekolah. Saya sering merinding ngeri melihat siswa-siswa sekolah bertaburan di jalan pada jam masuk dan keluar sekolah. Sepertinya angkutan massal akan lebih aman bagi mereka. Orang tua pun tak perlu wara-wiri dengan kendaraan masing-masing untuk mengantar dan menjemput putra-putri mereka.

Saya pernah membaca sebuah tulisan yang menceritakan tentang sistem sekolah di Australia (seingat saya sih Australia). Penulis menyebutkan bahwa kualitas sekolah di Australia relatif sama, jadi tidak ada kesenjangan antara sekolah unggulan dan favorit dengan sekolah biasa dan pinggiran seperti halnya di sebagian besar wilayah di Indonesia. Sekolah mungkin berbeda dalam kekhususannya, seperti sekolah keagamaan tertentu misalnya. Dengan kondisi sekolah seperti itu, Australia menetapkan sistem rayon untuk sekolahnya, dan dengan itu layanan angkutan massal bagi siswa dapat dilaksanakan dengan baik. Tentu saja, karena siswa suatu sekolah adalah penduduk di sekitar sekolah tersebut.

Kembali ke Kota Parepare, di bidang kesehatan, Kota Parepare memiliki layanan call center kesehatan 24 jam di nomor 112. Wah saya cuma tahu call center 911 karena sering disebutkan di film-film, hehe. Super salut untuk Kota Parepare. Pada awal masa beroperasinya layanan call center ini, ada beberapa panggilan iseng yang masuk. Masyarakat mungkin penasaran ya, atau baru setengah percaya pada layanan call center ini. Tapi secara umum, saya artikan panggilan iseng itu sebagai sebuah bentuk perhatian masyarakat untuk kotanya.

Otonomi daerah memang memicu inisiasi layanan kreatif di sebagian daerah, namun di sebagian daerah lain, otonomi daerah dijadikan topeng bagi pengadaan program-program fiktif oleh oknum pejabat yang nakal dan tidak tahu diri. Mari kita doakan pemerintahan saat ini dan yang akan datang, semoga berjalan lurus sesuai ketentuan yang ada. Aamiin.